Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Bersama dengan agama Yahudi dan agama Kristen, agama Islam adalah agama monoteisme, melanjutkan perjuangan Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai Bapak Monoteisme. Saat ini agama Islam diikuti oleh 1,8 miliar orang di seluruh dunia. Dengan demikian Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen.

Ajaran pokok agama Islam adalah keimanan akan keesaan Tuhan dan keimanan akan kenabian Muhammad SAW. Pernyataan keimanan ini dikenal dengan istilah syahadat. Seseorang yang baru memeluk agama Islam, ia diwajibkan mengucapkan kalimat syahadat yang berbunyi sbb:


Pemeluk agama islam disebut dengan muslim (jamak: muslimin). Setiap muslim percaya bahwa Agama Islam adalah Rahmat bagi alam semesta. Oleh karena itu, seorang muslim dimanapun dia berada akan berusaha membuat aman harta orang-orang disekitarnya, aman kehormatan dan martabat orang-orang disekitarnya, aman nyawa orang-orang disekitarnya.

KITAB SUCI AGAMA ISLAM

Kitab suci agama Islam adalah Al-Quran. Setiap muslim percaya bahwa Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril. Redaksi ayat-ayat dalam Al-Quran bukanlah buatan Muhammad, melainkan Tuhan sendiri.

Ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, yang ia lakukan adalah mengulangi ayat-ayat itu dan meneruskannya kepada kaum muslimin. Malaikat Jibril juga memberikan instruksi kepada Muhammad dimana ayat-ayat itu disisipkan ke dalam Kitab Al-Quran.

Ayat-ayat yang turun disesuaikan dengan kebutuhan, dimana ayat-ayat itu merupakan jawaban atas masalah yang timbul di kalangan kaum muslimin saat itu. Jadi ayat-ayat itu diturunkan secara berangsur-angsur, dan Malaikat Jibril kemudian memberi petunjuk bagaimana ayat-ayat itu disusun menjadi Kitab Al-Quran.

Ini adalah salah satu aspek dari kemukjizatan Al-Quran. Al-Quran yang lengkap telah ditulis-Nya di Lauh Mahfudz.

Dalam sebuah ayat Dia berfirman: "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfudz), tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan." (QS. Al-Waqiah [56]: 77-79)

Secara berangsur-angsur ayat-ayat yang ada di dalam Lauh Mahfudz itu diturunkan kepada Muhammad dan ketika kenabian telah berakhir, semua isi Al-Quran telah tertransfer seutuhnya kepada kaum muslimin. Sementara itu urutan turunnya ayat-ayat itu tidaklah sama dengan urutan yang ada di dalam Kitab Al-Quran, melainkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kisah turunnya ayat-ayat Al-Quran secara berangsur-angsur itu memperlihatkan kebesaran Sang Sutradara Agung, yakni Allah SWT. Dialah yang menciptakan skenario sejarah Muhammad. Dia pula yang memberi Muhammad petunjuk berupa ayat-ayat Al-Quran dalam mengarungi kehidupan. Dan Dia pula yang mensinkronkan jalan kehidupan Muhammad dengan ayat-ayat yang ditulis-Nya di Lauh Mahfudz itu.

HADIST DAN SUNNAH NABI

Allah SWT menciptakan Muhammad dan menghadirkannya di tengah-tengah manusia adalah dalam rangka memberikan sebuah uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi manusia. Tugas khusus Sang Nabi adalah menyempurnakan akhlak mulia. "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia", demikian sabda Rasulullah SAW.

Agar dapat menjadi uswatun hasanah, maka Tuhan menjadikan semua aspek kehidupan Muhammad tertuntun oleh wahyu. Dalam sebuah ayat Dia berfirman, "Dan dia tidaklah berbicara dari dorongan hawa nafsunya, akan tetapi ucapannya tiada lain adalah wahyu yang disampaikan kepadanya." (QS. An-Najm: 3-4). Di ayat lain Dia berfirman: "Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar" (QS. Al-Anfal: 17).

Itulah sebabnya, para sahabat Nabi sangat serius dalam mencermati semua aspek kehidupan Sang Nabi. Kumpulan ucapan Nabi Muhammad ini kemudian disebut sebagai Al-Hadits, dan kumpulan catatan perilaku Sang Nabi disebut dengan As-Sunnah. Seumber redaksi Al-Hadits adalah murni kata-kata Nabi, sementara sumber redaksi As-Sunnah adalah para sahabat yang menceritakan perilaku Sang Nabi.

Keduanya, yakni Al-Hadits dan As-Sunnah diperlakukan sebagai rujukan kedua dalam setelah Al-Quran oleh kaum muslimin dalam menjalani kehidupan mereka.

AJARAN POKOK AGAMA ISLAM

Ajaran pokok agama islam ada tiga, yakni islam, iman, dan ihsan. Rukun Islam itu ada lima, yaitu sahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.

Sahadat adalah sumpah dihadapan Tuhan mengenai keesaan-Nya dan kenabian Muhammad SAW. Shalat adalah kewajiban setiap muslim untuk menghadapkan diri kepada Tuhan sebanyak 5 kali sehari yang diatur waktunya. Dalam melakukan shalat, semua muslim menghadap ke arah Kiblat, yakni posisi Ka'bah di muka bumi.

Setiap muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Suci Ramadhan. Puasa adalah ibadah menahan diri untuk tidak makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasanya, dimulai dari terbit matahari sampai tenggelamnya.

Muslim yang memiliki harta berlebih diwajibkan berzakat, yakni menyisihkan harta yang dimilikinya (pada umumnya sejumlah 2.5 persen per-tahun). Zakat ini hendaknya diberikan kepada kaum fakir, miskin, mualaf (mereka yang baru masuk Islam), ibnu sabil (mereka yang sedang melakukan perjalanan), dan golongan lain yang diatur dalam syariah agama islam.

Muslim yang mampu pergi ke Mekah, diwajibkan untuk melakukan ibadah haji, setidaknya sekali dalam seumur hidup. Ibadah haji adalah sebuah perjalanan ritual ke Mekah, sebuah tempat dimana pada masa dahulu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun Baitullah (Rumah Tuhan).

Iman adalah keyakinan yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Rukun Iman itu ada enam, yakni Iman kepada Allah, Iman kepada para Malaikat, Iman kepada Kitab-kitab-Nya, Iman kepada para Nabi, Iman kepada Hari Akhir, dan Iman kepada Qada dan Qadar.

Ihsan (makna harfiahnya "kesempurnaan" atau "terbaik") adalah sebuah paradigma berpikir yang harus dimiliki oleh setiap muslim, dimana dalam setiap langkah kehidupannya hendaknya mereka selalu menghadirkan Tuhan, atau setidaktidaknya memiliki keyakinan yang kokoh bahwa Tuhan selalu melihat apa yang mereka kerjakan.